Rasa ini terus saja menghunjam
tak temui jawaban atas tanya
mengenal dirumu yang baik hati
terlena aku olehnya
tatapan matanya
raut wajahnya menyejukkan kalbu
senyum hasil bibir tipisnya
lambaian tangannya bak dedaunan bertiup angin sepoi-sepoi
langkah yang elok teratur bak di ukur sama panjang sama lebar, simetri
tak bosannya memandangmu
tak rela aku menunggumu hingga berdebu
namun apalah arti semua itu
hanyalah ilusi
nafsu birahi berkoalisi
hanya sekejap mata memandang
tak abadi, tak abadi, tak abadi
aku ingin yang abadi
Sunday 21 June 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment