Sunday 21 June 2009

Di Negeriku, di Negerimu

Melanglang buana ke negeri seberang.

mencari sesuap nasi.

kesekian kali Warsi menjadi tenaga kerja di negeri orang.

tak ada penghidupan di negerinya.


"di negeri gemah ripah lohjinawi itu kau tak dapatkan pekerjaan.?".
Tanya sang majikan.
diam membisu. seribu pertanyaan sang majikan.

Celoteh warsi dalam hati;

di negeriku para pemimpin sibuk dengan royalti
di negeriku para peminmpin pandai berorsi
di negeriku aku tak dapatkan pemimpin sejati
di negerimu[majikan] aku mengundi nasib demi sesuap nasi
di negerimu kami berjuang tanpa henti
di negerimu aku di caci maki
sifulan berkata
"di negerimu hujan emas"


di negeriku..... di negeriku..... di negeriku......
kapan akan hujan intan berlian.

Aku Ingin yang Abadi

Rasa ini terus saja menghunjam
tak temui jawaban atas tanya

mengenal dirumu yang baik hati

terlena aku olehnya

tatapan matanya

raut wajahnya menyejukkan kalbu

senyum hasil bibir tipisnya

lambaian tangannya bak dedaunan bertiup angin sepoi-sepoi

langkah yang elok teratur bak di ukur sama panjang sama lebar, simetri

tak bosannya memandangmu

tak rela aku menunggumu hingga berdebu

namun apalah arti semua itu

hanyalah ilusi

nafsu birahi berkoalisi

hanya sekejap mata memandang

tak abadi, tak abadi, tak abadi

aku ingin yang abadi